Rabu, 27 Januari 2021

Peserta didik ingin dianggap ada!!!




 Apakah kita sebagai pendidik selama ini menganggap para peserta didik itu ada? Tentu, kita selalu melakukan absensi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Apakah mereka merasa dianggap ada ataukah hanya menjadi objek dalam proses pembelajaran tersebut?

Hal yang perlu disadari oleh para pendidik yang cukup penting adalah menumbuhkan motivasi instrinsik yang dimiliki oleh para peserta didik sehingga mereka tidak dengan terpaksa mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Salah satu cara menumbuhkan motivasi tersebut adalah dengan memberikan perasaan pada peserta didik bahwa mereka juga adalah bagian dari warga sekolah yang di anggap ada eksistensinya. dan ikut serta berperan dalam segala kegiatan sekolah terutama pada proses belajar mengajar.

A. Peserta didik sebagai bagian dari pembuat kebijakan

    Ketika kita mendengar kata "pembuat kebijakan", apa yang terlintas dalam pikiran kita? Apakah segala peraturan yang vital dalam suatu kegiatan? 

    Dalam proses jual-beli di pasar, penjual dan pembeli pasti melakukan suatu proses tawar menawar sehingga sampai ada isstilah "pembeli adalah raja". Hal tersebut bukan berarti pembeli dapat dengan leluasa memutuskan harga dengan sepihak, begitu pula dengan penjualnya. Mereka melakukan proses tawar menawar sampai didapatkan suatu keputusan yang membuat kedua belah pihak merasa nyaman akan kegiatan tersebut. 

    Dalam salah sati pemikiran Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa pedidik harus "menghamba pada peserta didik". Hal tersebut bukan mengandung arti bahwa para peserta didik bisa secara sepihak menentukan seegala sesuatu mengenai pembelajaran di sekolah juga sebaliknya dengan pendidik yang tidak bisa secara sepihak menentukan laku nya terhadap peserta didik itu sendiri. Hal tersebut mengandung makna berkolaborasi secara bersama untuk menentukan hal yang dianggap baik untuk melakukan proses pembelajaran sebelum dilakukan proses tersebut. Ketika peserta didik dianggap keberadaannya dan sekaligus dilibatkan pada suatu proses pembuatan kebijakan maka akan timbul rasa tanggung jawab pada diri mereka untuk menjaga dan mematuhi seegala sesuatu yang telah mereka ikut putuskan. Dengan kata lain, motivasi instrinsik positif mereka akan dengan sendirinya timbul.

B. Melibatkan peserta didik dalam membuat kesepakatan kelas

    Apa itu kesepakatan kelas? Kesepakatan kelas adalah suatu proses diskusi antara pendidik dan peserta didik pada awal dimulainya pembelajaran yang merumuskan peraturan-peraturan yang akan disepakati dan dilaksanakan pada proses belajar mengajar kedepannya. Proses tersebut seperti proses jual beli di pasar antara penjual dan pembeli sehingga nantinya dicapai suatu kesepakatan yang disepakati kedua belah pihak.

    Intinya bahwa adanya proses diskusi dua arah antara pendidik dan peserta didik..Apa saja yang didiskusikan? Hal yang didiskusikan bisa dimulai dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar. Sebagai contoh pertanyaan pemandu kesepakatan kelas yang bisa digunakan adalah:

 - Apakah boleh membawa minuman ke kelas?

 - Bagaimana ketika ada teman yang mengganggu proses belajar mengajar dikelas?

- Pembelajaran seperti apa yang ingin dilaksanakan oleh peserta didik?

- Bagaimana batasan waktu ketika pendidik atau peserta didik terlambat masuk kelas?

- Dll

    Ketika kesepakatan kelas sudah selesai didiskusikan, maka bisa ditempatkan pada tempat yang strategis seperti pintu ataupun papan pengumuman di kelas sehinggan mudah untuk dilihat oleh semua warga kelas. Kesepakatan kelas akan lebih kuat dasar hukumnya bagi warga kelas karena dibuat berdasarkan persetujuan antara warga kelas itu sendiri yang secara tidak langsung akan mengikat secara instrinsik pada pendidik dan juga peserta didik. Akan ada rasa tanggung jawab yang muncuk dalam diri warga kelas secara tidak langsung.

C. Kesepakata kelas menjadi kesepakan sekolah

    Ketika kesepakatan sekolah merasa telah bekerja dengan baik, warga kelas bisa berdiskusi dengan ppemangku kepentingan sekolah untuk mewujudkan kesepakatan sekolah. Kesepakatan sekolah berarti segala tata laku yang akan disepakati oleh seluruh warga sekolah. Proses diskusi dengan semua unsur sekolah seperti komite, orang tua peserta didik bahkan dengan tokoh masyarakat harus dilakukan untuk membuat kesepakatan sekolah yang bertujuan nantinya ketika ada pelanggaran yang terjadi bukan hanya sekolah yang wajib menangani atau bertanggung jawab tetapi semua unsur yang terlibat akan bertanggung jawab dalam proses penyelesaiannya. Isi dari kesepakatann sekolah bisa menyesuaikan dengan kondissi sekolah dan masyarakat sekitar dimulai hal yang kecil sampai hal terbesar.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Short Functional Text #Short Message

 Short message is one of the short functional text that show short information from the sender to certain person.  The example  of short mes...