A. Berakhlak mulia
Prilaku seorang pendidik disini kita batasi bagaimana menunjukan prilaku di sekolah. Seorang pendidik yang mempunyai akhlak yang mulia kaitannnya menjadi teladan bagi peserta didiknnya di sekolah dalam berprilaku. Mununjukan contoh-contoh yang baik dalam beragama dan melaksanakannya keawajibannya dalam menuntun dan mengembangkan bakat alam peserta didik sampai menjadi pribadi yang bahagia yang berguna untuk orang sekitarnya. Yang paling penting pendidik bisa menjadi teladan yang konsisten dan dapat menjadi panutan bagi peserta didiknya.
B. Mudah dan pandai bekerja sama
Bekerja sama tidak hanya dengan teman sejawat ataupun kepala sekolah saja, tetapi juga bekerja sama dengan peserta didik itu sendiri dan orang tua mereka. Orang tua adalah pendidik awal bagi mereka. Dalam hal ini penting bagi para pendidik di sekolah untuk menjaga dan terus melakukan kerja sama dengan para orang tua guna menumbuhkembangkan bakat para peserta didik. Kerja sama yang bisa dilakuka selain denga orang tua juga bisa dengan tokoh masyarakat sekitar. Seluruh pemangku kepentingan seharusnya diajak kerja sama untuk membuat kesepakatan sekolah guna menjaga para peserta didik melakukan hal-hal yang tidak diinginkan secara bersama-sama.
C. Kreatif
Pendidik yang kreatif mampu mengubah segala bentuk tantangan yang ada di sekolah menjadi sebuah kekuatan. Fasilitas belajar yang kurang memadai yang kerap dijadikan tantangan terbesar bisa ditanggulangi oleh sifat kreatif seorang pendidik dengan memanfaatkan alam sekitar. Permasalahan pembelajaran peserta didik bisa dicarikan solusinya secara bersama dengan melakukan diskusi yang konsisten dengan peserta didik itu sendiri, orang tua bahkan tokoh masyarakat. Motivasi peserta didik yang cendrung rendah bisa dicarikan solusinya dengan mencari pembelajaran yang tepat untuk mereka sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.
D. Inovatif
Suatu inovasi datang dari suatu tantangan yang biasanya cukup sulit ditemukan jalan keluarnya. Contohnya untuk mengatasi tantangan kaitannya dengan motivasi peserta didik yang rendah dalam belajar, pendidik bisa menjadikan permainan tradisional sebagai media dalam pembelajaran. Biarkan mereka bermain untuk memenuhi bakat alamiah mereka dan sebagai pendidik hanya bisa menuntun dalam proses bermain mereka mengarah pada pembelajaran yang telah dirancang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar