Langkah-langkah kesepakatan kelas yang saya rancang
bersama dengan para siswa dikelas daring saya antara lain:
1.
Menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dengan dibuatnya kesepakatan kelas
2.
Membahas bersama-sama konsekuensi yang
akan diterapkan ketika kesepakatan kelas dilakukan ataupun dilanggar.
3.
Kesepakatan kelas memuat hal-hal positif
yang bisa membangun budaya positif di kelas
4.
Menyepakati bersama hal-hal yang akan
dicantumkan dalam kesepakatan kelas yang akan disepakati.
Tindakan yang saya
lakukan ketika proses pembahasan kesepakatan kelas pada siswa adalah menuntun
mereka berkontribusi aktif untuk turut serta mengeluarkan pendapat mereka
terhadap suasana kelas yang nyaman guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal
tersebut tidak mudah karena pada awalnya mereka tidak mengerti apa yang
dimaksud dengan kesepakatan kelas. Setelah saya menjelaskan tentang kesepakatan
kelas dan tujuan dibuatnya, mereka perlahan-lahan berani mengelluarkan pendapat
mereka masing-masing. Contoh percakapan
saya dengan beberpa murid:
Guru : Anak-anak apakah kalian pernah mendengar
tentang kesepakatan kelas?
Murid-murid : (Diam) Tidak ada yang menjawab?
Guru :
Coba Ikhsan (salah satu murid), apakah kamu tahu apa itu kesepakatan kelas?
Ikhsan : Tidak tahu pak.
Guru : Baiklah, bapak akan coba
jelaskan apa itu kesepakatan kelas dan tujuannya. (guru langsung menjabarkan
kesepakatan kelas dan tujuannya)
Guru : Sekarang apakah kalian
mengerti tentang kesepakatan kelas?
Murid-murid : Mengerti pak
Guru : Baiklah sekarang kita akan
membahas tentang kesepakatan kelas yang akan kita sepakati (Pembahasan pun
berjalan dengan upaya guru menuntun murid unntuk mengungkapkan pendapat dan ide
mereka.
Guru : Bagaimana kelas impian kalian?
Murid : Tidak membosankan, boleh minum
dan ngemil, tidak banyak tugas dan PR.
Guru : Ok bagus sekali, selain itu
apalagi supaya kalian ketika belajar merasa nyaman?
Murid : Tidak saling mengganggu sesama
pak.
Ketika
kesepakatan kelas telah dibuat, respon siswa sangat kaku sekali. Suasana kelas
menjadi sepi seakan-akan mereka dibayang-bayangi oleh suatu aturan yang mereka
buat sendiri. Tantangannya adalah membiasakan siswa beraktivitas seperti biasa
tanpa merasa tertekan dan tertuntut oleh peraturan atau kesepakatan kelas yang
mereka buat dan sepakati bersama. Mungkin karena pembelajaran yang dilakuakn
secara daring sehingga siswa tidak bisa sepenuhnya terkontrol secara emosi oleh
guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar